DPR Desak Fungsi Intelijen Diperkuat di Papua

DPR RI menyoroti peristiwa tewasnya prajurit TNI di Papua, Kamis (2/9). Legislator menuntut fungsi intelijen diperkuat untuk membaca dan mengantisipasi tindak kekerasan di Bumi Cendrawasih.”Yah kita turut berduka atas korban pihak TNI, dan untuk selanjutnya perlu dievaluasi metode pengamanan pos militer, karena ada logistik tempur di situ, kalo masih bisa diserang teroris, sangat berbahaya,” terang Anggota Komisi I DPR Bobby Adityo Rizaldi kepada Media Indonesia, Kamis (2/9).

Menurut dia, peristiwa menyedihkan bagi seluruh rakyat Indonesia ini harus menjadi pelajaran penting bagi semua pihak. Khususnya mereka yang bertugas dan berwenang dalam menjalankan fungsi intelijen.”Juga perlu perlu penguatan intelijen tempur dan koordinasi fungsi intelijen lainnya, agar penyerangan dengan mobilisasi kriminal segitu banyak, bisa terdeteksi dan dilakukan operasi pencegahan,” tegasnya.Ia juga mengatakan pemerintah harus mengutamakan pendekatan humanis yang bertumpu pada pembangunan. Itu perlu menjadi solusi utama mengatasi gangguan keamanan di Papua ketimbang pendekatan keamanan.Baca juga: KPPOD: Arahan Pengelolaan APBD Jangan Hanya Jadi Macan Kertas”Pendekatan humanis yang terdepan harus dilakukan, tapi aparat penegak hukum dan militer harus selalu bersiaga untuk setiap potensi serangan dengan kekuatan hingga 50 dan agar kejadian seperti ini tidak terulang,” pungkasnya. Sebanyak tiga prajurit TNI tewas akibat diserang kelompok separatis bersenjata sebanyak kurang lebih 50 orang, di Kampung Kisor, Distrik Aifat, Kabupaten Maybart, Papua Barat. Kamis dini hari (2/9).

Mayor Inf. Cahyo Widodo menjelaskan, kasus ini terjadi pada Kamis (2/9) dinihari sekitar pukul 03.00 WIT, Posramil Kisor Kampung Kisor Distrik Aifat Selatan Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat, diserang kelompok separatis wilayah. Maybrat. Penyerang berjumlah sekitar 50 orang menggunukan senjata api.”Kami menerima informasi dari Danposramil Kisor, Lettu Chb Dirman yang menyampaikan telah terjadi penyerangan terhadap Posramil Kisor Distrik Aifat Selatan yang dilakukan oleh Pok Separatis ± 50 orang, mengakibatkan tiga orang personel anggota Posramil Kisor meninggal yakni, Serda Amrosius, Praka Dirham, dan Pratu Zul Ansari. Ada satu luka berat atas nama Sertu Juliano dan hilang dua orang atas nama Lettu Chb dirman selaku Danposramil dan Pratu Ikbal,” ungkap Mayor Inf Cahyo.Dengan adanya informasi tersebut, Dpp. PLH. Kasdim beserta 25 orang anggota Kodim dan Koramil Ayamaru bersenjata lengkap persiapan untuk merapat ke Posramil Kisor guna penebalan personel untuk mengamankan Posramil Kisor. Tim penebalan personel sudah tiba di lokasi, dan anggota Posramil yang meninggal dunia sedang dievakuasi menuju ke Kodim 1809/Maybrat.Selanjutnya, DPP PLH Kasdim akan memimpin anggota untuk mencari keberadaan Lettu Chb Dirman dan Pratu Ikbal, yang diinformasikan lari kearah hutan. Perkembangan selanjutnya masih dalam proses pendalaman insiden tersebut.(OL-4)

Sumber: https://m.mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/429908/dpr-desak-fungsi-intelijen-diperkuat-di-papua