Viral Paspampres-Polisi Ribut Penyekatan, Anggota DPR Sarankan Ini

Jakarta –

Keributan antara anggota Paspampres dan personel kepolisian terjadi di penyekatan PPKM Darurat Daan Mogot, Jakarta Barat. Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar Bobby Adhityo Rizaldi menyarankan TNI dan Polri meningkatkan intensitas kebersamaan tak cuma di level perwira, namun juga di level prajurit.

“Memang saat ini ketegangan antara TNI dan Polri lebih sering dipicu karena kesalahpahaman di level prajurit, hampir tidak pernah di level perwira yang mungkin karena masih menjalani pelatihan bersama di Magelang,” kata Bobby kepada wartawan, Kamis (8/7/2021).

Menurut Bobby, perlu ada latihan gabungan TNI-Polri yang intens. Selain itu Bobby berharap komunikasi antara TNI dan Polri juga tak hanya terjalin di level para komandan, namun jua hingga level personel di lapangan.

“Oleh karenanya perlu sering ada latihan bersama atau gabungan, dan juga komunikasi intens bukan hanya di level pimpinan atau perwira, tapi sampai tingkat petugas operasi di lapangan,” ujarnya.

Masih kata Bobby, dia memuji kesigapan Kapolres Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo yang segera meminta kepada Paspampres. Lagi-lagi Bobby menyoroti soal kebersamaan antara TNI dan Polri.

“Kejadian di atas bisa diatasi baik karena Kapolres sigap meminta maaf duluan atas nama bawahannya. Ke depan, perlu upaya-upaya menumbuhkan kebersamaan antara TNI dan Polri secara rutin dan intensif baik dengan cara latihan atau operasi bersama,” imbuhnya.

 Sebelumnya diberitakan, Propam Polda Metro Jaya sebelumnya mengevaluasi cara bertindak personel di lokasi penyekatan PPKM darurat setelah insiden keributan dengan anggota Paspampres. Personel kepolisian diimbau agar mengedepankan sikap humanis dalam pelaksanaan di lapangan.

Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Bhirawa Braja Paksa mengatakan imbauan ini sudah sering disampaikan kepada personel di lapangan dalam beberapa kesempatan.

“Imbauan sudah kita lakukan tiap hari baik saat mau melaksanakan tugas di lapangan dan juga secara media sosial seperti WhatsApp group dan kegiatan lain. Anggota sudah tahu tapi kan dinamis di lapangan,” kata Bhirawa saat dihubungi detikcom, Kamis (8/7).

 Bhirawa kemudian menyinggung kondisi personel yang juga mengalami keletihan dalam menjalankan tugasnya. Hal ini mempengaruhi kondisi psikologis personel di lapangan.

“Kalau di lapangan terlalu lama kan kadang-kadang capek secara psikologis pasti akan berpengaruh. Tapi kalau penyampaian-penyampaian soal hal-hal apa yang harus dilakukan sebelum pelaksanaan tugas sudah dilakukan setiap saat,” jelas Bhirawa.