Bobby Rizaldi Prediksi Jokowi Akan 2 Kali Lantik Panglima TNI

 

Jakarta – Anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat, Bobby Adhityo Rizaldi, menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan dua kali melantik Panglima TNI sampai akhir masa jabatannya pada 2024. Musababnya, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo akan pensiun pada 2023.

“Sedangkan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa pensiun pada 2022,” ujar politikus Golkar ini kepada Tempo, Selasa, 15 Juni 2021.

Menurut Bobby, saat ini seluruh kepala staf TNI mempunyai peluang yang sama untuk mengganti posisi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Apalagi, ujar dia, kapasitas dan kemampuan ketiganya sama-sama mumpuni. Namun, Bobby menuturkan, siapapun pengganti Hadi Tjahjanto yang akan pensiun pada November 2021 itu sepenuhnya ada di tangan Presiden Jokowi.

Bobby menyatakan yang bisa dipertimbangkan Jokowi adalah prinsip bergiliran dan senioritas. Jika menggunakan prinsip bergiliran, maka saat ini jatah Panglima TNI akan diduduki oleh Angkatan Laut.

Sejak menjadi kepala negara, Jokowi baru dua kali mengangkat Panglima TNI. Mereka adalah Gatot Nurmantyo dari Angkatan Darat yang menggantikan Moeldoko, juga dari Angkatan Darat. Terakhir adalah Hadi Tjahjanto dari Angkatan Udara.

Sementara itu, belum pernah ada Panglima TNI dari Angkatan Laut yang dilantik oleh Jokowi. Di sisi lain, ketika Gatot dilantik pada Juli 2015 sempat terjadi polemik lantaran Jokowi tak memberikan tongkat komando kepada Angkatan Udara.

Sedangkan untuk prinsip senioritas, menurut Bobby, jabatan Panglima TNI bisa jatuh ke KSAD Jenderal Andika Perkasa. “Tapi semuanya sesuai subyektifitas presiden sebagai kepala negara,” ujarnya.

Bobby menambahkan ada sejumlah pekerjaan besar yang menanti bagi siapapun yang menjabat sebagai Panglima TNI. Tugas utama adalah mewujudkan visi Presiden Jokowi. “Menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” katanya.

Poros maritim merupakan gagasan Jokowi saat maju sebagai calon presiden pada 2014. Poros maritim berupa gagasan yang menyambungkan konektifitas antar pulau, pengembangan industri perkapalan dan perikanan, serta perbaikan transportasi laut.

Selanjutnya, Bobby menuturkan, Panglima TNI baru juga mempunyai pekerjaan besar untuk menguatkan postur pertahanan yang menyesuaikan dengan alat peralatan pertahanan dan keamanan. Selain itu, harus mendukung upaya pemulihan Covid-19 yang merupakan salah satu langkah menjaga stabilitas keamanan nasional.

Mengenai sumber daya manusia di ruang lingkup TNI, menurut Bobby, Panglima TNI baru harus memperbaiki dengan mengoptimalkan struktur organisasi yang dibentuk kepemimpinan Hadi Tjahjanto. “Soal SDM, dengan regulasi terakhir bisa teratasi dalam periode sampai 2024,” ujarnya.