Diplomat Jerman Sambangi FPI, Golkar Singgung Komunikasi Negara Sahabat-Kemlu

sumber : Diplomat Jerman sambangi markas FPI (Foto: Dok. Istimew/FPI) https://news.detik.com/berita/d-5304665/diplomat-jerman-sambangi-fpi-golkar-singgung-komunikasi-negara-sahabat-kemlu/2

Jakarta -Partai Golkar mengapresiasi langkah Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang telah memanggil Kedubes Jerman terkait diplomat yang mengunjungi markas Front Pembela Islam (FPI). Golkar menekankan bahwa negara sahabat harus berkomunikasi dengan Kemlu terhadap dinamika politik dalam negeri Indonesia.

“Saya mendukung Kemlu yang telah memanggil Kedubes Jerman, dan saya rasa sudah selesai. Pemerintah Jerman sudah mengklarifikasi bahwa tidak ada tujuan politis, sudah meminta maaf dan akan memulangkan staf tersebut,” kata Ketua DPP Golkar, Bobby Adhitya Rizaldi kepada wartawan, Senin (21/12/2020).

“Untuk selanjutnya, sebagai Indonesia negara berdaulat, menghargai negara sahabat untuk selalu berkoordinasi dalam kegiatannya yang berhubungan dengan WNI di wilayah teritori Indonesia,” kata dia.

Lebih lanjut, anggota Komisi I DPR RI itu meminta Kemlu untuk senantiasa berkomunikasi dengan negara sahabat terkait keamanan di Ibu Kota. Komunikasi bisa dilakukan melalui keterangan resmi mengenai kondisi keamanan.

“Untuk selanjutnya agar Kemlu senantiasa berkomunikasi dengan para negara sahabat terhadap semua perkembangan dinamika domestik khususnya terhadap situasi keamanan Ibu Kota. Ini seperti alasan Kedubes Jerman tersebut, sehingga ada informasi resmi pemerintah tanpa perlu terjadi seperti hal di atas,” jelasnya.

Kepada negara sahabat, Bobby juga meminta agar selalu berkomunikasi dengan Kemlu jika ingin mengunjungi sebuah organisasi masyarakat. Dia menyebut komunikasi itu penting terutama soal keamanan.

“Betul (harus berkomunikasi), apalagi topik yang terkait situasi keamanan. Kemlu atau instansi terkait lainnya,” terangnya.

Dihubungi terpisah, Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan Indonesia menolak tegas intervensi hukum dari negara lain. Dia menyebut kasus penembakan FPI sedang berlangsung pemeriksaan oleh polisi.

“Sikap tegas kita menolak intervensi asing terhadap proses hukum yang ada di Indonesia, sekarang kasus FPI ini kan sedang berlangsung pemeriksaan itu berarti semua pihak apalagi pihak asing harus menghormati dan memantau kasus tersebut,” kata Dave, Senin (21/12/2020).

Dave mempersilakan jika Jerman ingin memberikan bantuan hukum. Namun harus melalui lembaga terkait.

“Bila ingin memberikan bantuan hukum bukan seperti itu karena itu sudah masuk ke ranah politik dalam negeri Indonesia. Kalau mau memberikan penasehat hukum atau penasehat hukum apapun harusnya melalui LSM yang terkait, bukan kedutaan datang ke sana,” kata dia.

Lebih lanjut, Dave juga menanggapi alasan kehadiran diplomat Jerman guna menanya kondisi keamanan jelang aksi 1812. Dia menyebut kondisi keamanan di Jakarta bisa ditanyakan melalui Kemlu ataupun pemerintah resmi lainnya.

“Kalau mereka mempertanyakan kegiatan 1812 dikhawatirkan mengganggu operasional kedutaan dan lain sebagainya, informasi itu kan bisa didapat dengan bertanya kepada kepolisian kepada pemerintah provinsi, dari pemerintah resmilah. Anda perlu datang langsung ke markas FPI, itu bukan urusan merekalah. Kan bisa mendapatkan dari Kemlu dari macam-macam jadi banyak cara mereka dapat informasi,” katanya.

Untuk diketahui, FPI menyebut pihak Kedutaan Besar Jerman untuk Republik Indonesia berkunjung ke Sekretariat DPP FPI, Petamburan, Jakarta Pusat. Mereka datang pada Kamis (17/12) siang hari. FPI menyatakan pihak Jerman turut berbelasungkawa atas tewasnya enam anggota FPI pengawal Habib Rizieq.

“Dari Kedutaan Jerman sudah datang ke Sekretariat FPI,” kata Sekretaris Umum FPI Munarman dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (19/12).

Kemlu sendiri telah memanggil Kepala Perwakilan Kedutaan Jerman di Jakarta untuk meminta klarifikasi dan menyampaikan protes atas kegiatan Staf Kedutaan Jerman di Jakarta yang mendatangi markas FPI di Petamburan. Dalam pertemuan tersebut, Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Jerman membenarkan keberadaan staf mereka di sekretariat organisasi tersebut.

“Kepala Perwakilan Kedubes Jerman menyampaikan bahwa keberadaan staf Kedubes Jerman di tempat tersebut dan pertemuan yang dilakukan adalah atas inisiatif pribadi tanpa mendapatkan perintah atau sepengetahuan pimpinan Kedutaan Besar Jerman,” ucap Kemlu dalam laman resmi mereka, Senin (21/12).

Kemlu menerangkan, Kedubes Jerman sudah menyampaikan permintaan maaf dan menyesalkan kejadian tersebut. Ditambahkan Kemlu, kunjungan staf diplomatik ke markas FPI bukan dukungan resmi Kedubes Jerman pada FPI.

“Atas kejadian ini, Kepala Perwakilan Kedubes Jerman sampaikan permintaan maaf dan penyesalannya atas kejadian tersebut,” kata Kemlu.

“Kedubes Jerman menyampaikan bahwa staf diplomatik tersebut telah diminta kembali segera (ke Jerman) untuk mempertanggungjawabkan tindakannya dan memberikan klarifikasi kepada pemerintahnya,” ujar Kemlu.

Menanggapi berita soal kunjungan salah seorang stafnya ke markas FPI itu, Kedutaan Besar Jerman untuk Republik Indonesia menjelaskan bahwa stafnya bermaksud untuk memastikan situasi keamanan terkait aksi 1812.

“Sehubungan dengan pemberitahuan mengenai demonstrasi yang berlangsung pada hari Jumat, 18 Desember 2020, salah seorang pegawai Kedutaan Jerman berusaha untuk mendapatkan gambaran tersendiri mengenai situasi keamanan yang bersangkutan karena demonstrasi juga dapat melintasi kawasan Kedutaan,” demikian bunyi pernyataan Kedutaan Besar Jerman yang diterima DW Indonesia, Minggu (20/12).

“Kedutaan Besar Jerman menyesali kesan yang telah ditimbulkan peristiwa ini di mata publik serta mitra-mitra Indonesia kami. Kami menegaskan bahwa tidak ada tujuan politik apa pun di balik kunjungan tersebut,” lanjut pernyataan tersebut.

Sumber : https://news.detik.com/berita/d-5304665/diplomat-jerman-sambangi-fpi-golkar-singgung-komunikasi-negara-sahabat-kemlu/2