Tingkatkan Lifting Minyak untuk Kuatkan Rupiah terhadap Dolar AS

Jakarta, (Analisa). Tertekannya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akibat tingginya permintaan valuta asing (valas) dibandingkan dengan suplai pasar, Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Bobby Rizaldi meminta Pertamina untuk menaikkan lifting minyak  agar tidak tergantung pada impor.

Bobby mengatakan, untuk menekan permintaan valas yang tinggi, Pertamina harus meningkatkan kinerjanya untuk mengejar lifting minyak yang melesat sekitar 20 ribuan barel per hari. “Ini bisa menekan permintaan valas yang tinggi untuk importasi minyak ,” ujar Bobby di Jakarta, Selasa (6/8).

Sebagaimana diketahui, permintaan valas Pertamina mencapai 2/3 dari total permintaan valas yang ada. Tingginya permintaan valas Pertamina karena untuk melakukan pembayaran dalam impor minyaknya.

Bobby menambahkan, tertekannya rupiah bukan karena permintaan valas Pertamina saja, namun banyak hal lain. Diakuinya, tertekannya rupiah terjadi sejak bulan Oktober 2012 lalu, yang disebabkan hutang Indonesia yang telah memasuki masa jatuh tempo.

Dalam hal ini, Bobby juga mengingatkan Bank Indonesia (BI) untuk terus memantau pelemahan rupiah agar tidak menggerus laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PLN dan Pertamina.

“Pertamina punya tanggungan global bonds yang bunganya menggunakan dolar,” ujarnya.

Sebelumnya, mantan Direktur Bank Indonesia, Darmin Nasution salah satu penyebab tertekannya rupiah karena ada permintaan valas yang terlalu tinggi, salah satunya permintaan valas dari Pertamina. Permintaan valas Pertamina untuk dilakukan pembayaran terhadap impor minyak. (ipot)

 

Sumber

http://www.analisadaily.com/mobile/pages/news/37759/tingkatkan-lifting-minyak-untuk-kuatkan-rupiah-terhadap-dolar-as