LEGISLATOR: GAS TANGGUH HARUS DIPRIORITASKAN UNTUK DOMESTIK

Jakarta, 9/11 (ANTARA) – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta gas yang diproduksi di Indonesia harus mendapat prioritas untuk pasokan dalam negeri karena kebutuhan gas industri dan pembangkit terus mengalami kenaikan.

“Selama ini, pasokan gas bagi sektor industri dan pembangkit kurang mendapatkan pasokan yang maksimal. Sebaiknya gas Tangguh train 3 harus diprioritaskan untuk keperluan domestik,” kata anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar, Bobby Rizaldi, di Jakarta, Jumat.

Jika permintaan harga gas domestik sudah mampu menyamai formula harga jual ekspor, menurut Bobby, pemerintah harus bisa memberikan prioritas pada kebutuhan domestik.

“Pemerintah jangan terus terikat dengan ekspor dengan alasan harga yang lebih tinggi. Sudah saatnya kebijakan pengelolaan gas Indonesia menggunakan pendekatan produk, bukan semata harga jual karena menyangkut ketahanan energi strategis,” paparnya.

DPR, lanjut Bobby, akan mengawal renegosiasi gas Tangguh karena cadangan gas yang besar ini belum tentu akan ditemukan lagi dalam waktu 100 tahun ke depan.

“Ini adalah warisan bagi generasi bangsa ke depan sehingga perlu dikelola secara hati-hati,” ujarnya.

Bobby menambahkan, pemerintah perlu membentuk tim negosiasi “liquified natural gas” (LNG) yang benar-benar tangguh agar kepentingan rakyat menjadi prioritas.