BBM BERSUBSIDI: Pemerintah ajukan tambahan kuota

JAKARTA: Pemerintah segera mengajukan tambahan kuota BBM bersubsidi sebanyak 4 juta kiloliter ke Komisi VII DPR-RI, sehingga total kuota tahun ini menjadi 44 juta kiloliter.

Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini mengatakan pemerintah sudah secara resmi mengirim surat ke DPR, khususnya Komisi VII terkait hal itu.

“Surat sudah dilempar ke DPR, tapi DPR belum memberi jadwal untuk pembahasannya. Kalau minggu depan itu raker pembahasan RAPBN 2013. Tapi untuk tambahan kuota, itu akan dibuat jadwal khusus,” ujarnya, Selasa (4/9/2012).

Menurut Rudi, tambahan kuota itu akan dibagi-bagi untuk se-nasional.  Adapun untuk pembagian per daerahnya nanti akan dilakukan oleh Dirjen Migas bersama-sama dengan pemda.

“Tentu nanti per daerah tambahannya akan beda-beda. Tapi yang penting, sampai akhir tahun ngga boleh ada masyarakat yang tidak menikmati BBM subsidi,” ujarnya.

Rudi yakin DPR pasti akan menyetujui tambahan kuota yang diajukan pemerintah, agar tidak terjadi gejolak di masyarakat. Menurutnya, DPR hanya  akan menanyakan dasar-dasar apa yang digunakan untuk meminta tambahan kuota.

Sebelumnya, DPR menyatakan belum tentu akan serta-merta menyetujui tambahan kuota BBM bersubsidi yang rencananya akan diajukan oleh Menteri ESDM Jero Wacik pada bulan ini.

Bobby Adhityo Rizaldi, anggota Komisi VII DPR-RI dari Fraksi Partai Golkar mengatakan DPR akan terlebih dahulu meminta penjelasan dari pemerintah atas  dasar apa mengajukan tambahan kuota.

Sementara itu, PT Pertamina (Persero) sudah memperkirakan volume penyaluran BBM subsidi tahun ini hanya cukup sampai dengan pertengahan November 2012 melihat rata-rata tingkat konsumsi seperti saat ini.

Ada pun realisasi penyaluran BBM PSO per 27 Agustus 2012 saat ini sudah mencapai total 28,9 juta kiloliter atau sudah 72,25% dari kuota tahun ini sebesar 40 juta kiloliter. Angka 28,9 juta kiloliter itu terdiri dari 18,2 juta kiloliter Premium, 10 juta kiloliter solar, dan 0,7 juta kiloliter minyak tanah. (Bisnis.Com)