DPR: Pemadaman Listrik Bukan Teror dari PLN

INILAH.COM, Jakarta – DPR tidak setuju jika pemadaman listrik yang terjadi akhir-akhir ini dikarenakan kurangnya dana subsidi listrik untuk PLN. Namun karena keterlambatan COD program 10.000 mega watt (MW) tahap pertama.

Demikian disampaikan Anggota Komisi VII, Bobby Rizaldi kepada INILAH.COM di Jakarta, Jumat (6/4/2012). “Kalau ada pemadaman dikaitkan dengan subsidi dalam APBN-P, artinya ada pihak yang menggambarkan bahwa seolah-olah pemerintah via PLN sedang meneror masyarakat beserta perwakilannya, untuk memaksa menambahkan subsidi listrik yang sudah disepakati dan diputuskan bersama dalam pembahasan di DPR,” kata Bobby.

Menurut Bobby persoalan kebutuhan dana operasional PLN sudah dicukupi dari anggaran subsidi listrik yang disetujui pemerintah dan DPR yaitu sebesar Rp64,5 triliun. Karena itu dirinya tidak sependapat jika pemadaman listrik yang terjadi belakangan ini karena kecilnya subsidi listrik tersebut.

“Harusnya tidak ada hubungannya dengan pemadaman-pemadaman, karena subsidi tersebut adalah untuk pertumbuhan listrik baru, dalam arti untuk pasar yang baru,” ujar Bobby.

Bobby menambahkan, permintaan saat ini (existing) sudah ada porsinya dalam subsidi tersebut yang disetujui sebesar Rp64,5 triliun. Padahal dalam pembahasan APBNP 2012, pemerintah mengajukan alokasi subsidi listrik hingga Rp93 triliun. Sebab rencana penaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) 10% tahun ini ditolak DPR.

Wilayah operasi di DKI Jaya, Kamis (5/4/2012) malam mengalami pemadaman karena Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi/SUTET 500 kV Muara Tawar-Cawang mengalami gangguan pada jam 21:13 WIB. [hid] inilah.com