Sementara itu, Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menyatakan kehadiran Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa untuk melepas keberangkatan Presiden Joko Widodo kunjungan kerja ke Eropa bukan hal istimewa.
Menurut dia, meski mengawal keberangkatan Jokowi, hal tersebut bukan berarti kode Andika yang akan terpilih menggantikan posisi Panglima TNI.
“Sebenarnya enggak ada yang istimewa ya dari peristiwa ini. Pelepasan keberangkatan Presiden ke luar negeri memang agenda protokoler kenegaraan yang lazimnya dihadiri oleh pimpinan TNI-Polri dan kepala daerah setempat,” kata Khairul saat dikonfirmasi, Sabtu (30/10/2021).
Khairul mengingatkan ketidakhadiran Panglima TNI dikarenakan sedang tidak berada di Jakarta.
“Nah, dalam kasus hari ini, Panglima TNI tidak hadir dan diwakili oleh KSAD karena memang Panglima sedang tidak berada di Jakarta. Kemarin Pak Hadi menghadiri pelantikan Taruna akademi TNI, sedangkan hari ini ada agenda di Surabaya dan di Singapura,” katanya.
Oleh karena itu, kehadiran Andika untuk melepas rombongan istana menurutnya tidak berarti adalah kode bahwa Andika lah yang akan mengisi posisi Panglima TNI.
“Menurut saya agak berlebihan jika kehadiran KSAD dimaknai sebagai sinyal positif penunjukan Panglima TNI. Kecuali jika Panglima sedang di Jakarta tapi yang diminta hadir adalah KSDA, itu baru aneh dan layak ditangkap sebagai sinyal,” tandas dia.
Sumber : https://www.liputan6.com/news/read/4697808/golkar-bila-presiden-usulkan-ksad-jadi-panglima-komisi-i-akan-dukung-100-persen