Bobby Rizaldi – KNPI Ingatkan Kaum Muda soal Bahaya Perang Asimetris Global

Global TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adityo Rizaldy meminta Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menyosialisasikan bahaya perang asimetris global.

Menurut dia, perang asimetris salah satu tujuannya menguasai sumber daya alam.

“KNPI harus menyosialisasikan itu. Selain itu contoh bahaya perang asimetris, misalnya mendelegitimasi pemerintah,” ujar Bobby dalam diskusi bertajuk “Ancaman Keamanan Nasional di Tengah Perang Asimetris Global” di Media Center Dewan Pengurus Pusat (DPP) KNPI di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2019).

Dia menambahkan, perang asimetris yang relevan kini dengan bombardir isu.

Hingga membuat pemerintah kehilangan kepercayaan dari rakyat.

“Perang asimetris itu, ada temanya. Supaya tidak terjadi di sini, pemuda, KNPI tahulah, mana yang hasutan atau tidak. Perang asimetris jangan sampai memecah belah kita. Yang malah membuat konflik,” tandas Bobby.

Para wakil rakyat di DPR, kata dia, juga membuat undang-ndang yang pro kepentingan nasional.

Sementara itu, Ketua DPP KNPI Bidang Intelijen Kaka Hanifa mengatakan, pihaknya sengaja membuat diskusi ini dalam rangka menyadarkan kalangan pemuda.

Tema-tema seperti ancaman perang asimetris global perlu diangkat.

“Sehingga pemuda lebih bisa mencegah ancaman keamanan nasional. Kalau anak muda kalau tidak dipancing, nggak peduli.

Hanya sekedar ngopi dan shoping. Perang asimetris ini tidak kita sadari,” jelas Kaka.

Misalnya, kata dia, penggunaan medsos yang bebas.

Ditambah lagi ujaran kebencian, hoaks, fitnah dan sebagainya. Efeknya mendelegitimasi pemerintah.

“Para pemuda jangan terlena. Manfaatkan informasi teknologi yang demikian canggih. Juga harus mengetahui, siapa tahu dalam opini-opini itu ada ancaman disintegrasi, ancaman mengganti ideologi Pancasila ataupun menawarkan ideologi lain, seperti khilafah. Pemerintah harus melakukan penguatan ideologi. Kami DPP KNPI juga akan menggelorakan di level nasional,” pungkas dia.

Selain Bobby dan Kaka, hadir sebagai pembicara lainnya di diskusi tersebut Direktur Eksekutif Center of Intelligence and Strategic Studies (CISS), Ngasiman Djoyonegoro dan Ketua Dewan Pembina Puspolkam RI, Firman Djaya Daeli.

(https://www.tribunnews.com)