DPR Dukung Pertamina Garap Blok Migas Bolivia

INILAH.COM, Jakarta – Tawaran pengelolaan 15 blok migas di Bolivia oleh Yacimientos Petrolferos Fiscales Bolivianos (YPFB) kepada PT Pertamina merupakan kesempatan yang sangat baik untuk dimanfaatkan oleh perusahaan minyak pelat merah tersebut untuk mendongkrak kinerja permigasan dalam negeri, baik dari sisi ekploirasi dan eksploitasi tambang.

Demikian disampaikan Anggota Komisi VII, Bobby Rizaldi kepada INILAH.COM di Jakarta Jum’at (25/5/2012). “Kerjasama ini merupakan kesempatan yang baik, karena secara potensi Bolivia masih memiliki cadangan migas yang besar,” kata Bobby.

Menurut Bobby jalinan kerjasama tersebut juga menjadi bukti anggapan bahwa Bolivia sebagai rujukan keberhasilan nasionalisasi perusahaan migas. Hal ini tentu menjadi aneh negara kaya minyak tersebut malah memerlukan Indonesia sebagai mitra dan malah ingin mengadopsi sistim kontrak bagi hasil (PSC) di Indonesia. “Dengan adanya kemitraan ini bisa lebih saling menghargai, karena tawaran ini datang dari sana duluan,” ujar Bobby.

Seperti diketahui perusahaan negara YPFB mengajak PT Pertamina (Persero) untuk bekerjasama dalam pengelolaan migas baik eksplorasi dan eksploitasi di negaranya. Tidak tanggung-tanggung sebanyak 15 blok migas siap ditawarkan.

“Tiga bulan lalu kita sudah tawarkan kerjasama dengan Brazil dan Kolombia. Oleh karena itu melalui pameran dan exbition Indonesian Petroeleum Association ini kita tawarkan kepada Pertamina selaku perusahaan minyak negara dan beberapa perusahaan swasta,” kata Presiden Direktur YPFB, Roberto Cuadros.

Roberto menjelaskan bahwa penawaran yang ditawarkan kepada Pertamina sangat menggiurkan karena negaranya memiliki beberapa kelebihan dibanding negara lainnnya terutama dalam bisnis migas.

Dia menyebutkan beberapa kelebihan itu adalaha adanya keamanan yang terjaga kepastian hukum, bagi hasil yang jelas, yaitu 82:18. 82% untuk negara 18% untuk perusahaan. “Dari 15 blok migas yang kami tawarkan potensi minyaknya mencapai 2500 miliar barel, sementara gasnya 1,2 bilion cubik feat (bcf),” ungkap Reoberto.

Lebih lanjut Roberto mengatakan bahwa dari 15 blok migas yang saat ini dikelola oleh YPFB sudah menghasilkan minyak 45.000 barel dan 45 juta metrik ton gas. [Inilah.com]